Asahan | Dalam rangka musim kemarau yang sudah hampir memasuki tiga bulan membuat petani cabe rawit Desa khawatir dan was-was jikalau hujan tak kunjung turun, dalam kesempatan ini seperti yang dilakukan oleh Personel Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 14/Bandar Pasir Mandoge jajaran Kodim 0208/Asahan Sertu Joni Tanjung turun kewilayah binaan untuk melaksanakan kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) bersama dengan Petani Cabe sekaligus membantu Panen Cabe, bersama masyarakat melaksanakan pendampingan ketahanan pangan (Hanpang) jenis tanaman Cabe Rawit membantu memanen untuk dijual ke pasar, kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk terjalin Sinergritas antara Babinsa dengan warga binaannya sehingga TNI semakin dicintai Rakyat, bersama dengan Bapak Mondo Manurung dan Bapak Rendi Manurung, kegiatan tersebut yang dilaksanakan bertempat di Dusun IX Desa Huta Padang Kecamatan Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan, Sabtu (08/11/2025).
Kegiatan
pendampingan ketahanan pangan dengan ikut serta dan mensosialisasikan ketahanan
pangan di tingkat keluarga sebagai dari pemanfaatan lahan perkarangan rumah,
komsos dengan warga binaan yang sedang panen cabai rawit dimana hasil yang
kurang memuaskan akibat musim kemarau, pada kesempatan tersebut Babinsa Sertu
Joni Tanjung saat dikebun cabe yang sedang panen cabe memaparkan, “Musim
kemarau yang sudah hampir 3 bulan ini membuat kami sebagai petani mulai
khawatir dengan cuaca yang ada, bisa-bisa kami merugi jika gagal panen yang
disebabkan kemarau panjang, dampak dari kemarau 4 ribu lainnya mati dan jika
hujan tidak kunjung turun bisa-bisa kami merugi” sambungnya.
Petani
pun menyampaikan, “Dampak dari kemarau terhadap hasil panen sangat nampak kalau
awalnya kami bisa panen 50-70 Kg per 3 hari sekarang seminggu hanya bisa panen
20-50 perminggu sangat turun drastis hal ini disebabkan banyak buah yang gugur
dan buah banyak yang kempis atau dalam bahasa kampung kami bilang mayot”, menurut
Sertu Joni Tanjung tanaman cabe tidak tahan dengan musim kemarau terkecuali
tersedia air untuk melakukan penyiraman tanaman agar kebutuhan airnya
terpenuhi, tapi apa daya petani cabe di Desa hanya memiliki modal tenaga saja,
sumber air dekat karena ada pipa air desa yang melintas disamping perkebunan,
tetapi tidak cukup modal untuk membeli peralatan yang dibutuhkan seperti pipa,
selang dan peralatan pendukung lainnya. “Untuk itu kami berharap Pemerintah
Desa dan Pemerintah Daerah melalui Dinas Pertanian dapat membantu kami, karena
bertani cabe cukup menjanjikan hasilnya bagi para petani jika panen tidak
gagal”, ujarnya.
%20(Copy).jpeg)
0 Komentar