Batu Bara | Menurut Pelayanan Keluarga Berencana secara umum tujuan dari tubektomi adalah menghambat perjalanan sel telur peerempuan agar tidak dibuahi sperma. Semakin banyaknya wanita menggunakan kontrasepsi ini tentu saja diiringi dengan berbagai pertimbangan. Pertimbangan tersebut tentu saja dilandasi oleh kelebihan yang ada pada proses tubektomi. Adapun kelebihan dari Tubektomi adalah sebagai berikut sangat efektif, tidak mempengaruhi proses menyusui (breastfeeding), tidak menghambat hubungan suami istri baik bagi klien apabila kehamilan akan menjadi resiko kesehatan yang serius, pembedahan sederhana, dapat dilakukan anastesi local, tidak ada efek samping dalam jangka panjang dan tidak ada perubahan dalam fungsi seksual.
Dalam
kesempatan ini seperti yang dilakukan oleh Personel Bintara Pembina Desa
(Babinsa) Koramil 03/Lima Puluh jajaran Kodim 0208/Asahan Serma Mulyadi yang mewakili
Danramil 03/LP turut serta menghadiri Undangan Rapat Persiapan Pelayanan KB MOW
(Metode Operasi Wanita), kegiatan tersebut yang dilaksanakan bertempat di Aula
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batu Bara di Desa Kwala Gunung Kecamatan Datuk
Lima Puluh Kabupaten Batu Bara, Rabu (30/10/2024).
Kami
mengimbau kepada pasangan yang sudah menikah, untuk mengikuti program Keluarga
Berencana. Sehingga tingkat kelahiran kualitasnya terjaga, disamping kualitas
pendidikan, kesehatan dan lainnya untuk putra-putri kita. Supaya lebih baik
kualitas hidupnya, KB MOW merupakan Metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP).
Kegiatan
Pelayanan KB MOW Gratis bagi masyarakat rutin dilakukan oleh Bidang Keluarga Berencana
Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana.
Tubektomi (Metode Operasi Wanita/ MOW) adalah metode kontrasepsi mantap
yang bersifat sukarela bagi seorang wanita bila tidak ingin hamil lagi
dengan cara mengoklusi tuba falupii (mengikat dan memotong atau
memasang cincin), sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan
ovum. Namun kontrasepsi MOW / tubektomi tidak serta merta menjadi pilihan
utama, karena metode kontrasepsi medis operatif wanita tidak serta merta digunakan
karena sifat kepermanenanya yang harus dipertimbangkan.
Kegiatan
tersebut turut serta dihadiri oleh, Kabid Dinkes Batu Bara Ibu Herlina Sianturi,
Ka Puskesmas Simpang Dolok Dr Dina Monika, Ka Puskesmas Lima Puluh Dr Heliana, Ketua
Pokja IV PKK Ibu Dina Novinda, Korlap KB Datuk Lima Puluh Ibu Sri Suparti, Sekcam
Datuk Lima Puluh Bapak Ramek, Babinsa Ramil 03/LP Serma Mulyadi, Tonkes Yonif
126/KC Sertu Bambang, Kepala Ruangan RSUD Batu Bara Irwan Zain, Kasi Pelayanan
medik Ibu Novi Nevrida dan Ketua PC IBI Batu Bara Muliana Deni Siregar.
0 Komentar