Simalungun | Perlombaan yang diprakarsai oleh Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraaan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Simalungun, dalam kesempatan ini seperti yang dilakukan oleh Komandan Koramil (Danramil) 13/Purba bersama dengan Personel Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 13/Purba jajaran Kodim 0207/Simalungun turut serta melaksanakan kegiatan menghadiri Festival/Lomba Tari (Tortor) Tingkat Remaja atau setara dengan SMP dan Lomba Bercerita (Marturi Turian) tingkat Pelajar Tahun 2023, kegiatan tersebut yang dilaksanakan bertempat di Rest Area Samping Kantor Camat Tigarunggu Kabupaten Simalungun, Kamis (26/10/2023).
Dalam
pelaksanaan kegiatan menghadiri Festival/Lomba Tari (Tortor) Tingkat Remaja
atau setara dengan SMP dan Lomba Bercerita (Marturi Turian) tingkat Pelajar Tahun
2023 tersebut turut serta dihadiri oleh, Ketua TP PKK Kabupaten Simalungun, Danramil
13/Purba, Kapolsek Purba, Camat Purba, Pangulu Nagori2, Para Gamot, Para Siswa,
Guru dan orang Tua para murid.
Ketua
TP-PKK Simalungun Ny Ratnawati Radiapoh H Sinaga mengatakan, rangkaian
perlombaan tortor daerah tersebut sudah berlangsung dua bulan yang dimulai dari
tingkat desa, kecamatan hingga tingkat Kabupaten. “Kami laksanakan di 32
Kecamatan dan mendapat respon yang bagus dari masyarakat. Terima kasih kepada
Camat dan Pangulu (kepala desa), Lomba tortor juga untuk menjadikan anak yang
tangguh, cerdas serta berani sehingga mampu bersaing dengan daerah lain di masa
depan, ” ujarnya.
Pada
kesempatan tersebut Danramil 13/Purba menyampaikan apresiasi atas kegiatan
perlombaan tersebut, ini merupakan lompatan besar dalam sejarah di Simalungun,
ini merupakan momentum dalam peningkatan seni dan budaya Simalungun, karena
seni dan budaya merupakan salah satu perekat bangsa ini, saya meminta tortor
tersebut dapat ditampilkan dalam acara-acara besar secara kolosal, terangnya.
Lebih
lanjut Danramil mengatakan tak hanya sekedar menumbuhkan kreativitas pelajar
dibidang olah tubuh, salah satu tujuan lomba tari kreasi yakni melestarikan
kebudayaan tradisional Indonesia. Untuk menumbuhkan minat peserta, lomba seni
tari tradisional dikolaborasikan dengan sentuhan mix modern. “Melestarikan
kesenian tradisional dikalangan remaja saat ini tidaklah mudah. Kesenian
tradisional seringkali dianggap kuno dan tidak menarik. Karenanya pada
perlombaan kali ini, disini peserta diberi kebebasan untuk menciptakan tari
kreasi dari kolaborasi keduanya, ungkapnya.
0 Komentar