Simalungun | Musim kemarau yang sudah hampir memasuki tiga bulan membuat petani cabe rawit Desa khawatir dan was-was jikalau hujan tak kunjung turun, dalam kesempatan ini seperti yang dilakukan oleh Personel Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 15/Dolok Pardamean jajaran Kodim 0207/Simalungun Praka Safarudin melaksanakan komsos dengan warga binaan yg sedang panen cabai rawit dimana hasil yang kurang memuaskan akibat musim kemarau. Kegiatan tersebut dilakukan di Nagori Sirube rube, Kecamatan Dolok Perdamaian, Kabupaten Simalungun, Sabtu (05/08/2023).
Praka
Safarudin saat dikebun cabe yang sedang panen cabe memaparkan, “Musim kemarau
yang sudah hampir 3 bulan ini membuat kami sebagai petani mulai khawatir dengan
cuaca yang ada, bisa-bisa kami merugi jika gagal panen yang disebabkan kemarau
panjang”, katanya.
“Buktinya
cabe yang kami tanam diperkebunan ini hampir 10 ribu, dampak dari kemarau 4
ribu lainnya mati dan jika hujan tidak kunjung turun bisa-bisa kami merugi”
sambung petani.
Petani
pun menyampaikan, “Dampak dari kemarau terhadap hasil panen sangat nampak kalau
awalnya kami bisa panen 50-70 Kg per 3 hari sekarang seminggu hanya bisa panen
20-50 perminggu sangat turun drastis hal ini disebabkan banyak buah yang gugur
dan buah banyak yang kempis atau dalam bahasa kampung kami bilang mayot”,
jelasnya.
Selanjutnya,
menurut Praka Safarudin tanaman cabe tidak tahan dengan musim kemarau
terkecuali tersedia air untuk melakukan penyiraman tanaman agar kebutuhan
airnya terpenuhi.
Tapi
apa daya petani cabe di Desa hanya memiliki modal tenaga saja, sumber air dekat
karena ada pipa air desa yang melintas disamping perkebunan, tetapi tidak cukup
modal untuk membeli peralatan yang dibutuhkan seperti pipa, selang dan
peralatan pendukung lainnya.
“Untuk
itu kami berharap Pemerintah Desa dan Pemerintah Daerah melalui Dinas Pertanian
dapat membantu kami, karena bertani cabe cukup menjanjikan hasilnya bagi para
petani jika panen tidak gagal”, ujarnya.
0 Komentar