Tanjung Balai | Dengan selesainya ujian akhir sekolah, dalam kesempatan ini seperti yang dilakukan oleh Personel Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 17/Datuk Bandar jajaran Kodim 0208/Asahan Sertu HJ Tampubolon mewakili Danramil 17/Datuk Bandar beserta Kopka JA Simanungkalit turut serta melaksanakan kegiatan pemberian pembinaan dan pengarahan kepada Siswa/i kelas XII SMK Negeri 4 Tanjung Balai yang sudah menyelasaikan ujian akhir agar tidak melakukan aksi coret mencoret dan tawuran antar pelajar, kegiatan tersebut yang dilaksanakan bertempat di Jalan MT Haryono Ujung Lingkungan VII Kelurahan Selat Tanjung Medan Kecamatan Datuk Bandar Timur Kota Tanjung Balai, Selasa (11/04/2023).
Dalam pelaskanaan kegiatan pemberian
pembinaan dan pengarahan kepada Siswa/i kelas XII SMK Negeri 4 Tanjung Balai
yang sudah menyelasaikan ujian akhir agar tidak melakukan aksi coret mencoret
dan tawuran antar pelajar tersebut turut serta dihadiri oleh, Camat Datuk
Bandar Timur Indra Adiguna, SSTP, MM, Kapolsek Datuk Bandar AKP Rekman Sinaga, SH,MH.,
Kepsek SMK Negeri 4 Tanjung Balai Ibu Deni Cecelia Siagian Skom, MM., Bhabinkabtibmas
Selat Tanjung Medan Aipda S Situmorang dan Para Guru SMK Negeri 4 Tanjung
Balai.
Bintara Pembina Desa dengan memberikan
arahan kepada Siswa SMA agar jangan terpancing emosi apabila berpapasan dengan
siswa dari sekolah lain, yang pada akhirnya berujung tawuran serta jangan
melakukan (pengrusakan dan coret-coret), yang dapat merugikan diri sendiri dan
mencoreng nama baik sekolah. Apa bila terbukti melakukan hal-hal yang tidak
terpuji, Pihak sekolah memberikan sangsi kepada siswa yang melakukan
pelanggaran dan menindak tegas dengan bahkan bisa berdampak mengeluarkan siswa
tersebut jika melakukan yang bertentangan dengan hukum. “Akibat kenakalan
remaja yang mayoritas masih duduk di bangku sekolah, kerap menimbulkan
keresahan warga. Hal itu berawal dari saling adu mulut, saling ejek dan
akhirnya terjadi aksi saling lempar, dan berujung tauran, ” katanya.
Tawuran di kalangan pelajar harus
diantisipasi sejak dini. Semua pihak harus berperan, baik guru maupun orangtua
siswa. “Orangtua dan tenaga pendidik harus bisa memberikan arahan kepada anak,
agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas. Sebab cenderung terjadinya tawuran
adalah akibat dari pergaulan bebas,Apabila hal itu dapat dilakukan, maka
tawuran di kalangan pelajar tidak akan terjadi” tutur Sertu HJ Tampubolon.
0 Komentar