Breaking News

Aktif Dampingi Nakes Monitoring Anak Stunting Dilakukan Personel Koramil 17/SDM Kodim 0207/Simalungun


Simalungun  |  Edukasi dan motivasi yang berkesinambungan sangat penting karena masyarakat pada umumnya masih menganggap bahwa pertumbuhan anak sepenuhnya dipengaruhi oleh faktor keturunan, padahal dipengaruhi oleh nutrisi, pola hidup, dan lingkungan, dalam kesempatan ini seperti yang dilakukan oleh Personel Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 17/Sidamanik jajaran Kodim 0207/Simalungun Sertu Wisnu Nursaepul Rahmat bersama dari pihak Puskesmas bagian Gizi Ibu Hetty, turun kewilayah binaan untuk melaksanakan kegiatan monitoring Anak Stunting, kegiatan tersebut yang dilaksanakan bertempat di Manik Saribu Nagori Saitt Buttu  Kecamatan Pematang Sidamanik Kabupaten Simalungun, Rabu (22/02/2023).

Upaya menurunkan angka stunting di wilayah Kabupaten Simalungun dengan terus dilakukan berbagai pelayanan di Posyandu ataupun jemput bola ke rumah-rumah warga yang mempunyai anak stunting. Dinas Kesehatan dan DP3KB sebagai leading sector/pemegang program penurunan stunting Kabupaten Simalungu yang melibatkan segenap unsur termasuk TNI yang merupakan Babinsa, PKK dan juga Kader Posyandu. Tampak Babinsa Sertu Wisnu Nursaepul Rahmat selaku Babinsa Saitt Buttu membantu Bidan Desa setempat memonitoring perkembangan pertumbuhan balita di Posyandu di Manik Saribu Nagori Saitt Buttu  Kecamatan Pematang Sidamanik.

“Pagi ini kami memantau perkembangan anak stunting, adapun kegiatan yang dilakukan yaitu pengukuran tinggi dan penimbangan berat badan Balita, pemberian vitamin dan imunisasi untuk meningkatkan imunitas tubuh, serta pemberian makanan tambahan,” bebernya.

Lebih lanjut Babinsa Sertu Wisnu Nursaepul Rahmat selain itu para ibu dari anak penderita stunting itu terus dimotivasi agar selalu memberikan asupan gizi yang dianjurkan demi mengejar ketertinggalan pertumbuhan sehingga diharapkan dapat sejajar dengan anak-anak lainnya di umur 5 tahun nanti. Para Babinsa juga diwajibkan untuk mempunyai anak asuh stunting minimal 1 orang, dengan gotong-royong dari seluruh pihak maka diharapkan target nasional anak tercatat stunting di tahun 2024 menjadi 14 persen, terangnya.

Dengan melaksanakan kegiatan pendampingan monitoring balita cegah stunting bersama Tim Kesehatan Puskesmas, Babinsa menyampaikan tujuan kegiatan ini adalah mengecek secara langsung kepada anak terutama balita yang terganggu perkembangannya, untuk diberikan asupan gizi dan pelayanan kesehatan yang baik agar tidak berlarut-larut sehingga tidak berakibat Stunting, tutup Babinsa Sertu Wisnu Nursaepul Rahmat.

Tim Kesehatan Puskesmas Tiga Balata menambahkan untuk mencegah stunting perlu di adakannya sosialisasi kembali terutama kepada ibu-ibu hamil, karena stunting sendiri bukan berdasarkan faktor keturunan tapi adanya kekurangan asupan gizi sejak bayi di dalam kandungan, ungkapnya.

0 Komentar

© Copyright 2022 - SULUHPOS.COM | PANDUAN MASA DEPAN