Simalungun | Indonesia merupakan negara multikultural dengan berbagai keragaman antara lain suku, ras, bahasa dan juga agama, keberagaman ini merupakan asset bangsa Indonesia yang harus dijaga dan rawat bersama, dalam kesempatan tersebut seperti yang dilakukan oleh Personel Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 08/Bangun jajaran Kodim 0207/Simalungun Koptu Nasruddin Gultom turun kewilayah binaan untuk turut serta melaksanakan kegiatanKomunikasi Sosial (Komsos) bersama dengan Kaur Ekbang Nagori Pamatang Gajing Bapak Fendi Saragih dan beberapa warga lainnya. Adapun topik pembicaraan tentang Toleransi Antar Umat Beragama dan Saling menghargai antar tetangga, kegiatan tersebut yang dilaksanakan bertempat di Kantor Pangulu Nagori Pamatang Gajing Kecamatan Gunung Malela Kabupaten Simalungun, Rabu (01/03/2023).
Keberagaman dalam beragama merupakan sebuah kenyataan
yang tidak dapat dihindari. Sehingga setiap umat beragama mempunyai kewajiban
untuk mengakui sekaligus menghormati agama lain tanpa membeda-bedakan. Koptu
Nasruddin Gultom menjelaskan, pentingnya menerapkan prinsip-prinsip kemerdekaan
dan kebebasan untuk menumbuhkan sikap toleransi, saling menghormati antar
pemeluk agama yang berbeda dengan latar belakang sosial-budaya yang berbeda.
Menurutnya hal tersebut dapat meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan yang
kuat sebagai modal membangun bangsa Indonesia kedepannya. "Semboyan
Bhineka Tunggal Ika memiliki makna sesuai dengan keberagaman Indonesia yang
tidak hanya bersuku-suku, ber ras-ras, dsn berbudaya tetapi kita punya makna
yang jauh lebih luas bahwa kita memang ditakdirkan sebagai pribadi yang berbeda
satu sama lain namun tetap satu tujuan. Saya kira ini sebagai modal yang besar
untuk kita maju bersama membangun bangsa Indonesia," ucapnya.
Ia juga mengajak kepada seluruh mahasiswa yang hadir
untuk tidak mengabaikan prinsip perjuangan dalam membangun bangsa Indonesia.
"Saya ingin para warga betul-betul mengambil peran maksimal dan berada di
garis depan untuk kemajuan Indonesia. Terlalu mahal prinsip perjuangan untuk
anak-anak muda, karena banyak pemuda yang mulai mengabaikan prinsip tersebut.
Padahal, prinsip perjuangan itulah yang membimbing kita untuk tetap tegap
berdiri, penuh dengan keyakinan, menatap masa depan untuk Indonesia maju,"
katanya.
%20(Copy).jpeg)
0 Komentar