Simalungun | Kelompok masyarakat yang mengatas namakan kelompok Lamtoras terus berulah untuk kesekian kali nya.aksi yang terus menerus di lakukan oleh kelompok LAMTORAS tersebut, seakan ingin menunjukan bahwa mereka tidak takut lagi dengan Hukum.
Aksi biadap warga masyarakat yang
mengatasnamakan, Lembaga Adat Keturunan Ompu Mamontang Laut Ambarita
Sihaporas atau (Lamtoras), yang terus menghambat aktifitas para pekerja
PT Toba Pulp Lestari (TPL) di Kecamatan Pamatang Sidamanik, Kabupaten
Simalungun Sumatra Utara, membuat geram aliansi masyarakat sipolha sihaporas.
Kamis tanggal 19 Januari 2023.
kurang lebih seratus lima puluh(150)
orang, dari aliansi masyarakat sipolha sihaporas, mendatangi kantor Humas Toba
Pulp Lestari (TPL, dengan maksud Mendesak PT. Toba Pulp Lestari (TPL)
agar tidak melakukan pembiaran terhadap kelompok komunitas yang mengklaim bahwa
lahan TPL tersebut adalah tanah adat mereka (Lamtoras,)mereka juga adalah
pendatang yang menguasai tanah adat sihaporas.
Apalagi menurut ketua aliansi masyarakat sipolha sihaporas Rikkot Damanik,mengatakan, sejarahnya lahan perkampungan sihaporas adalah merupakan pemberian dan peninggalan dari kakek mereka terdahulu, jadi bagaimana komunitas lamtoras bisa mengklaim bahwa lahan tersebut tanah adat mereka?
“Perkampungan sihaporas itu merupakan
peninggalan dan warisan dari orang-orang tua kami terdahulu kepada kami
keturunannya. Jadi tidak masuk di akal mereka kelompok LAMTORAS mengklaim
sihaporas adalah tanah adat mereka,” ujar Rikkot.
Selanjutnya kata Rikkot Damanik, bertahun-tahun
mereka diami tanah leluhur mereka, mereka diam dan tidak mengganggu, namun
karna sudah keterlaluan perbuatan mereka, maka kami dari aliansi masyarakat
sipolha sihaporas menindak dengan tegas.
“Kok mereka pulak yang merajalela di
tanah adat kami, seperti pepatah di kasih hati mau jantung,” ujar Rikkot.
0 Komentar