Simalungun | Komandan Kodim (Dandim) 0207/Simalungun Letkol Inf Roly Souhoka, S.I.P., turut serta menghadiri kegiatan Kunjungan Kepala BKKBN dalam rangka Akselerasi Program Bangga Kencana Dan Percepatan Penurunan Stunting Menuju Simalungun Sejahtera, kegiatan tersebut yang dilaksanakan bertempat di Rumah Sakit Balimbingan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun, Jumat (01/07/2022).
Pada pelaksanaan kegiatan Kunjungan
Kepala BKKBN dalam rangka Akselerasi Program Bangga Kencana Dan Percepatan
Penurunan Stunting Menuju Simalungun Sejahtera tersebut turut serta dihadiri
oleh, Kepala BKKBN RI Dr. (HC) dr.Hasto Wardoyo Sp.OG (K), Deputi BKKBN Bapak
Prof drh Muh Rizal Maratua Damanik Mrep sc.Phd, Dandim 0207/Simalungun Lekol
Inf Rouly Souhoka, S.I.P., Bupati Simalungun Bapak Radiapo H Sinaga SH. MH,
Ketua DPRD Simalungun Bapak Timbul Jaya Sibarani SH, Sekda Kabupaten Simalungun
Bapak Drs Esron Sinaga MSI, Kepala Perwakilan BKKBN Propsu Bapak M Irzal S E M
E, Kabid KES MAS Propinsi Bapak Hery Walona Ambarita Skep M kes, Ketua IBI
Simalungun IBU Marece Simarmata, Kadis Pora Bapak Andri Rahadian, Camat Tanah
Jawa Bapak Maryaman Samosir SH, Camat Hatunduhan Bapak Bangun Sihombing
S.SSTP.MSi., Seluruh Pangulu Sekecamatan Tanah Jawa dan Seluruh Mitra BKKBN.
Akselerasi program bangsa kencana dan
percepatan penurunan stunting menuju Simalungun Sejahtera, dalam hal ini Bupati
Simalungun menyampaikan, menangani stunting dengan serius, karena anak stunting
itu akan berakibat fatal kedepan nya,anak akan mudah sakit secara fisiknya dan
secara akademis tidak dapat bersaing dengan yang lain, juga merupakan program Simalungun
Sejahtera, mulai dari usia perkawinan yang harus diikuti menurut aturan
kesehatan sampai jadwal waktu kehamilan dan suami yang sehat itu yang
bagaimana, berikut tempat tinggal yang layak agar tidak mengakibatkan timbulnya
angka stunting, apalagi bertambah, sesuai tema acara ini “Ayo cegah stunting
agar keluarga bebas stunting”, terangnya.
Pada kesempatan itu juga Dandim
0207/Simalungun mengatakan masalah stunting masih menjadi PR Nasional di Indonesia,
permasalahan stunting maupun urusan tumbuh kembang anak menjadi problem yang harus
diselesaikan karena berkaitan dengan penyiapan Sumber Daya Manusia dalam
pembangunan bangsa. Penyebab problem tumbuh kembang anak, biasanya dimulai dari
saat ibu hamil atau masa persalinan. Karena itu untuk melaksanakan upaya-upaya
itu ada beberapa target intervensinya, upaya-upaya pencegahan stunting dimulai
dari perbaikan gizi masyarakat, peningkatan aksesibilitas pangan, mutu dan
keamanan pangan, serta yang tidak kalah pentingnya yaitu perilaku hidup bersih
dan sehat, terang Dandim.
Harapannya, di dalam pengendlian
penduduk dan KB, bisa terbentuk keluarga yang sejahtera. Hal Ini harus
diawali dari para remaja atau generasi muda. “Karena itu di PPKB ada program
‘PIK Remaja’ (Pusat Informasi Konseling Untuk Remaja). Itu ada di tiap
desa dan juga kita bermitra dengan perguruan tinggi di Kabupaten Simalungun dan
Kota Pematang Siantar, seperti PIK Remaja dan di perguruan tinggi lainnya.
Selain itu ada juga Genre (Generasi Berencana). Generasi muda harus punya
rencana baik pengembangan pendidikannya, karirnya juga keluarga, disana disiapkan
modul dan bahasan-bahasan termasuk ketika mereka menjadi calon pengantin,
mereka telah memiliki pengetahuan yang cukup untuk membentuk keluarga. Termasuk
tentang bagaimana ibu hamil tetap sehat dan pasca hamilnya jangan lupa
ber KB,” imbuhnya.
Ditambahkan, program-progam diatas tentunya tidak bisa jalan sendiri tetapi harus bermitra dengan seluruh stakeholder yang ada. Khusus program percepatan stunting, peran para kader dan Babinsa di desa sangat penting dan juga keluarga yang akan mendapat pendampingan, tutup Dandim.
0 Komentar